Enam LSM di Aceh Banjir Dana Kelola Hutan

Banda Aceh – Sedikitnya ada enam lembaga di Aceh dan Medan yang
dibantu USAID IFACS untuk mengurangi ancaman deforestasi dan membantu
menghadapi tantangan perubahan iklim di Aceh Tenggara, Gayo Luwes dan
Kabupaten Aceh Selatan.

Regional Manager IFACS, Afridal Darmi mengatakan lembaga yang
diberikan bantuan hibah ini sudah memenuhi syarat yang diminta
evaluasi hibah dari USAID IFACS. Putaran pertama ini ada enam lembaga
yang sudah teken MoU kegiatan di tiga kabupetn tersebut.

"Kemudian pada putaran kedua bakal ada lagi lembaga yang dibantu,"
kata Afridal kepada wartawan dalam konperensi pers di Hotel Oasis,
Rabu (18/4) siang tadi.

Enam lembaga yang dimaksud itu adalah, Redelong Institute, Aceh
Development Fund, Aceh Ocean Coral, JIKA-OISCA yang bermitra dengan
PT. General Aromatics, Yayasan Orangutan Sumatera Lestari (OIC) dan
PT. Sustainalbe Trade dan Consulting.

Pada kesempatan itu, Koordinator USAID IFACS Indonesia, Afred
Nakatsuma yang didampingi Ahli Lingkungan USAID IFACS, Nassit Idris
mengatakan ada USD 3,2 juta yang dialokasikan untuk delapan landscape
di Indonesia. Untuk Aceh ada di Aceh Tenggara, Aceh Selatan dan
Kabupaten Gayo Luwes.

"Dari USD 3,2 juta dibagi dalam 12 proposal, untuk di Aceh ada 7
proposal sedangkan sisanya untuk daerah luar Aceh," sambung Nassit
Idris.

Saat ditanya berapa dana yang dibagikan kepada 6(enam) lembaga untuk
kegiatan di tiga kabupaten itu, moderator acara, Tisna Nando
mengarahkan agar pertanyaan tersebut dijawab oleh masing-masing
lembaga.

Aceh Development Fund (ADF) mengaku mendapat dana untuk sosialisasi
kegiatan hanya Rp86 juta.

"Namun kami mengusulkan kegiatan untuk pemberdayaan madu alam di
Trumon Selatan dan Timur Kabupaten Aceh Selatan," kata Afrizal
Tjoetra.

Kemudian Aceh Ocean Coral (AOC) melakukan kegiatan untuk program akar
wangi di Gayo Luwes di 10 desa dengan hibah sebesar Rp 1 miliar.
Selanjutnya PT. Sustainable Trade Colsulting melalui program
penilaian untuk desain, bahan baku dan melakukan perencanaan di Aceh
Selatan dengan hibah sebesar Rp846 juta.

JIKA OISCA juga mendapat dana hibah sebesar Rp 1,7 miliar untuk
kegiatan pemberdayaan nilam dan sertifikasi organik yang ramah
lingkungan di dua lokasi, Aceh Selatan dan Gayo Luwes. Lembaga
JIKA-OISCA ini bermitra dengan PT. General Aromatics.

Berikutnya Lembaga Redelong Institute mendapat hibah hanya Rp84 juta
untu perbaikan tata kelola hutan. Untuk lembaga Yayasan Orangutan
Sumatera Lestari (OIC) difokuskan pada tiga desa di Kecamatan Ketambe,
Aceh Tenggara. Hibah yang diterima oleh lembaga yang berkantor di
Medan ini sebesar Rp 822 juta untuk 2 tahun

Source : http://www.theglobejournal.com/Ekonomi/enam-lsm-di-aceh-banjir-dana-kelola-hutan/index.php

No comments:

Post a Comment

Kami siap menerima kritik dan saran dari anda !